Sepertiga malam menjadi waktu sakral bagi mereka yang beriman dengan Hari Penghisaban, ia akan bersiap dengan yang terbaik untuk menemui-Nya.
Waktunya tak kan terbuang sia-sia. Ah seandainya kemudahan menjadi bagiannya tentu banyak lah yang jadi saingannya, tapi ia sungguh gembira kemuliaannya akan tetap bersama ketika ia rutin menemui-Nya disaat-saat yang sendu.
Sepertiga malam memang tidak sekedar penguji kualitas keimanan. Banyak bagian yang tak terpisahkan antara kemenangan dengan kebiasaan berdiri menghadap wajah-Nya diwaktu tersebut.
Sepertiga malam selalu bercerita tentang ketentraman dan kebahagian yang sempurna. Bagi penikmatnya tak kan terusik sedikit pun dengan ingar-bingar kejumudan dunia. Jelas tak ada bandingannya, jika dunia menuntut materi yang pasti dan selalu habis, sementara kebahagiaan penikmatnya akan tetap kekal sampai pintu surga-Nya.
Ibarat obat, ia mujarab bagi yang keyakinannya memuncak. Memasrahkan diri dan jiwanya pada penguasa semesta. Tetapi akan sangat memberatkan bagi penikmat-penikmat dunia fana, ibarat berlari di padang pasir di terik siang tanpa air.
Sepertiga malam akan menjadi teman yang setia mendengarkan segala keluhan. Dengan ketenangannya mampu menguatkan nurani dan menegakan kaki untuk tetap berdiri dengan ketegaran.
sungguh beruntung bagi setiap insan yang berdiri dan terdepan untuk tetap menyambutnya dan menjadikannya sebagai bagian dari hari-harinya. Semoga Alloh selalu menguatkan semua insan yang dalam kesungguhan menjadikan sepertiga malam sebagai penguat jiwa dan ketenangan.
0 komentar :
Posting Komentar