Kita selalu percaya bahwa pendidikan adalah bagian paling penting untuk merubah kehidupan. Biasanya kita juga menyaksikan atau terpaksa menuruti aturan, "kalau mau pekerjaan yang enak, ya pendidikannya harus tinggi"....
Tapi sekarang jalan untuk mencapai itu untuk masyarakat tak berduit makin sulit. Seolah jalan itu sudah tertutp bagi mereka, karena slogan pendidikan itu mahal sekarang sudah menjadi-jadi.
Pak Menteri Muhammad Nuh pun menyetujui kenyataan ini, bahwa anak-anak Indonesia berlatar belakang ekonomi rendah masih susah masuk perguruan tinggi (PT). Padahal itu harapan terbesar bagi kaum tak berpunya untuk meinkmati masa depan cerah.
Menteri menjelaskan, dari data perkembangan APK tahun 2008 itu, siswa asal keluarga kaya masuk perguruan tinggi tercatat 32,4 persen dan dan siswa keluarga miskin 4,19 persen.
Indonesia memang Indonesia, UUD mengatakan dengan jelas bahwa pendidikan adalah tanggung jawab negara.....
tapi kita tetap masih bingung, sebenernya Indonesia itu negaranya siapa? negaranya para pejabat? atau negaranya para koruptor? atau hanya milik orang-orang yang punya duit?.....
Atau memang ada penjelasan kalau orang-orang yang miskin itu bukan warga negara Indonesia?......
Oleh karena itu, Bapak Mendiknas mengimbau, pimpinan PT dalam penerimaan mahasiswa baru untuk mengendepankan hati nurani yang diyakini masih dimiliki sampai sekarang....(benarkah masih punya nurani?, semoga)....
Menurut Pak Menteri kalo dibiarkan kondisi seperti fakta yang ada, tentu 10-15 tahun ke depan bisa terjadi proses kemiskinan yang luar biasa.....(sekarang aja udah sangat luar biasa pak!!.....).
0 komentar :
Posting Komentar